Posts Subscribe to (PUT YOUR BLOG NAME HERE)Comments

Rabu, 16 Desember 2009

KISAH anak JALANAN



Anton dan Angel adalah dua kakak beradik yang mempunyai kehidupan malang. Ibu mereka meninggal dan ayah mereka tidak bertanggung jawab hingga menitipkan mereka pada sanak saudara mereka di Jakarta. Usia mereka masih sangat kecil, Anton berusia 10 tahun dan Angel 7 tahun, mereka terlahir dari keluarga miskin. Ayah mereka yang hanya kuli bangunan tidak sanggup menampung mereka, yang lebih menyedihkannya lagi, mereka tersiksa tingga bersama kerabat saudara mereka. Angel sering mengeluh kelaparan, sang kakak yang tidak tega melihat betapa mereka dijadikan pembantu dalam keluarga itu memutuskan lari dari keluarga kejam itu.

Mereka hidup di jalanan, kemudian seorang mafia pengguna anak-anak jalanan mengambil mereka dengan iming-iming makan dan tempat tinggal. Ya, mereka memang dapat tempat tinggal dan makan yang cukup, tapi mereka harus bekerja. Kedua saudara itu harus menghabiskan 16 jam di jalanan dan pulang saat malam hari lalu berangkat bekerja di pukul 7 pagi. Anton dengan kemoceng pembersih bertugas mencari mobil yang bersedia memberikan waktunya untuk dibersihkan sedangkan Angel menjadi pengamen disampingnya. Uang yang mereka hasilkan memang tidak seberapa tapi cukup membuat mereka bertahan hidup, setidaknya mereka tidak mengalami siksaan fisik seperti saat tinggal bersama saudara mereka. Suatu pagi keduanya duduk dikolom jembatan sambil menikmati sepotong bekal roti sebagai sarapan pagi.


Angel terdiam, ia tidak terlihat nafsu untuk memakan roti coklatnya. Sang kakak bertanya..
“Kenapa kamu tidak makan?”
“Angel tidak lapar..”
“Bohong, kamu pasti sedang memikirkan sesuatu..”

“ Kakak, kenapa kita terlahir jadi orang miskin?”

“ Karena kita tidak punya uang, kita miskin karena keadaan.. Angel.”
angel terdiam kemudian bertanya kembali..

“Kak, bagaimana rasanya sekolah, kakak kan pernah sekolah dulu”
Sang kakak terdiam, ia memang pernah sekolah walau hanya hingga kelas 2SD.
“Kakak merasa senang tentunya, tapi sekarang kakak sudah lupa bagaimana rasanya..”
Angel terdiam, ia menatap wajah sang kakak dengan lesuh.
“Angel ingin sekolah kak. Angel ingin seperti anak-anak normal lainnya. Setiap pagi pergi sekolah dengan seragam merah putih. Tidak seperti kita disini.. Harus jadi pengamen, Angel kan ingin bisa baca dan tulis juga.. ”
Sang kakak hanya terdiam, ia bangkit dengan menyiapkan kemocengnya.
” Angel, berdoalah pada Tuhan. Semoga iya bisa kabulkan doa kamu. Karena Tuhan tidak pernah tidur, sekarang kita kerja yuk..”
Angel tetap tertunduk resuh, ia tidak berminat untuk mengamen hari ini.
“Tuhan jahat kak..”
“Kenapa kamu bilang begitu..”
“Kalau dia baik, dia ga akan kasih kita hidup seperti ini.. Angel sedih, ini tidak adil”
“Angel jangan bilang begitu, nanti kamu bisa masuk neraka.. Ayo minta maaf sama Tuhan..”
“Ga mau..”
“Ya sudah kalau gitu, kakak tidak mau bicarakan masalah ini. Kakak harus kerja dulu. Kamu pikirkan saja sampai kamu sadar kamu salah”

Anton kemudian pergi bekerja meninggalkan adiknya yang sedang marah. Ia berdiri di depan mobil mewah saat lampu merah dengan orang tua lengkap bersama putranya yang terduduk dengan alat bantu pernafasan. Anton mengetuk pintu kaca sembari menawarkan jasanya. Supir keluarga itu membiarkan Anton bekerja setelah sang tuan memberikan respon. Sang anak bertanya pada ibu,

“Ibu, mengapa ia harus ada di jalanan ini?”.
“Karena ia sedang bekerja nak” jawab ibu.
“Tapi dia kan masih seusia aku. Kenapa dia tidak pergi sekolah”
“Karena dia tidak punya uang untuk sekolah..” Tambah sang ayah.

Anton selesai membersikah mobil. Ia menunggu tips untuknya. Sang ayah hendak memberikan uang, anaknya langsung merespon. “Ayah berikan anak itu uang, agar ia bisa sekolah.. Tedy mohon” ucap sang anak bernama Tedy.
Sang ayah menuruti kehendak putranya, Anton begitu gilang ketika menerima uang RP.100.000- , jumlah yang sangat besar.
“Terima kasih tuan..” Ujar Anton. “Uang ini permintaan anak saya Tedy, ucapkanlah terima kasih padanya..”
“Terima kasih Tedy, semoga Tuhan memberkati kamu ya..”
Tedy hanya bisa tersenyum dan mereka meninggalkan Anton. Anton berlari mendekati sang adik dengan kegilangan. Ia memperlihatkan tipsnya yang besar. Artinya mereka bisa menabung hari ini, sang adik hanya terdiam dan bertanya.
“Menabung untuk apa?’

“ Menanbung untuk kamu sekolah nanti?”

“ Jadi kakak mau masukin Angel sekolah ya..?” ucap Angel gilang.

“ Yup, jadi sekarang kamu harus minta maaf sama Tuhan. Tadi kamu kan sudah marah sama Tuhan..”

“ Iya kak..”

Categories



Widget by Scrapur

0 komentar:

 
Dark Side Blogger Template Copyright 2009 - WaNaBe SaYk0 bLinKuMenTarY is proudly powered by Blogger.com Edited By Belajar SEO