Sepi..
Tak ada bayangan apapun di siniTak ada bayangannya, bayangan mereka, dan bayangan kita
Aku mencari bayangan namun tak menemukan
Malam semakin membuatku hanyut dalam simfoninya
Sayup-sayup terdengar dentingan nada minor yang dimainkan secara pianissimo
Aku mencoba membuka obrolan dengan malam
Malam.. Dengarkanlah melodi hatiku
Ia pun berbisik..
Merangkai kata melalui desikan daun dan desiran angin
Tahukah mengapa kau tak menemukan bayangan?
Takkan ada bayangan kalau tak ada sinar..
Tak kan ada yang lebih putih kalau tak ada yang lebih hitam
Tak kan ada gunanya keindahan bintang tanpa kemuramanku
Tak kan ada artinya semilir angin sejuk tanpa ada panas yang membutuhkannyaApa yang kau inginkan?Biar ku tebak..
Mencintai?
Dicintai?
Jangan sungkan
Katakan saja padaku..
Aku mengerti
Ya, bahkan sangat mengerti
Denyut jantungmu mengatakan, kau kembali terjebak dalam fatamorgana itu
Desiran darahmu berkata
Kau terpikat dalam idealisme keindahanIzinkan aku berkata ini kawan
Indahnya sesuatu tak akan kau rasakan sepenuhnya bila kau tak berkorban untuk itu..Pengorbanan memang membawa warna kelam
Sekelam awan mendung yang membawa sejuta kerinduan
Namun
Lihatlah yang terbentuk setelah hujan badai
Pelangi akan muncul di sudut awan
Menebar keanggunan..
Menghapus kebimbangan..Percayalah
Ada keindahan yang disembunyikan setiap kemuraman
Akan ada lagi sinar dan pelangi di sudut gelap ruangan yang mulai berdebu itu
Tunggulah hujan itu
Tunggulah pelangi itu kawan
Seperti aku yang setia menanti purnama untuk menerangi kemuramanku
Lalu ia kembali seperti biasa
Membisu
Seakan memang tak bisa berbisik
Akupun terdiam..
Kurasa dialogku dengan malam sudah usai untuk hari ini.
mungkin sepi tak berpihak
masih menyelimutiku
biarkan kenangankenangan melarutkan sepi ini
bagaikan menghempas kapas yang rapuh
malam masih panjang
namun hilang
ada yang beranjak menerjang
0 komentar:
Posting Komentar