Aku duduk di pintu kamar dengan prabot seadanya
Menatap langit yang cerah berarak awan bertaburan
putih dan biru langit pagi ini…
Langit itu diam dengan segala keindahan tercipta
Puluhan kinjang berterbangan seakan bernyanyi dengan indahnya
ku yang seperti biasa duduk termangu dengan sejuta kata tertahan
ingin ku bernyanyi seperti kinjang kinjang itu, tapi entah mengapa nada nada itu tidak sumbang bahkan tidak fals jika ku nyanyikan, terdengar lagu lagu dari MP3 ku yang malang yang slalu menghiburku ketika ku rapuh
Pagi ini seperti biasa langit cerah putih biru…
Sebenarnya tadi malam ketika semua mahluk terlelap namun ada sebagian kecil dari mahluk itu terjaga dengan sagala kegiatan melelahkan bagi mereka
Aku di kamar ini terkulai lemas sepertinya tulangku patah remuk redam mengenang semuanya…..
Namun aku seperti biasa mencoba menerobos bahkan berusaha menembus waktu yang angkuh padaku…
Malampun seperti biasa hitam pekat dengan segala kelebihannya…
Pagi ini seperti biasa langit cerah putih biru yang sombong padaku enggan ia tersenyum…
Pagi ini dengan langit cerah putih biru..
Ku yang terduduk termangu berusaha bangkit dengan tersenyum semanis yang aku bisa…
Untuk kesekian kalinya langit cerah putih biru yang sombong mulai berjalan perlahan
Aku duduk termangu dengan sejuta kata tertahan, tegar menegarkan diri dengan segala kekuatan yang tersisa, mencoba tersenyum namun senyum itupun tak bisa ku sunggingkan
Pagi ini langit cerah putih biru…
Sementara ia duduk termangu di ujung sana tanpa bisa kugapai
tanpa bisa ku pandang
tanpa bisa ku…
Andai Langit tak sombong
Waktu tak angkuh padaku
Disini aku duduk termangu dengan sejuta kata tertahan..
0 komentar:
Posting Komentar